Pemegang saham biasa dan pemegang saham preferen akan mendapatkan hak dan perlakukan yang berbeda dari perusahaan. Apa perbedaan saham biasa dan saham preferen ?
Dari segi hak suara, misalnya. Pemegang saham biasa memiliki kuasa untuk ambil bagian pada pembuatan keputusan perusahaan, sementara pemegang saham preferen tidak mempunyai kewenangan yang sama.
Di sisi lain, pemegang saham preferen lebih diprioritaskan pada saat pembagian dividen. Sedangkan pemegang saham biasa justru akan berada di antrean penerima terakhir.
Lalu, manakah yang lebih menguntungkan antara saham biasa dan saham preferen?
Selengkapnya, artikel ini akan mengurai apa saja perbedaan, kelebihan, serta kekurangan masing-masing saham biasa dan saham preferen.
Apa Itu Saham Biasa?
Saham biasa (common stock) adalah jenis surat berharga yang menunjukkan porsi kepemilikan pada suatu perusahaan.
Kata “common” dalam konteks ini bisa diartikan sebagai “biasa” atau “umum”. Disebut saham biasa karena merupakan tipe saham yang paling sering/umum ditemui di bursa efek.
1. Untuk Apa Perusahaan Menerbitkan Saham Biasa?
Alasan perusahaan menerbitkan saham biasa adalah untuk dapat mengumpulkan dana tanpa menambah beban utang.
Tidak seperti obligasi (surat utang), saham biasa akan dihitung sebagai ekuitas, bukan utang, sehingga tidak menimbulkan kewajiban untuk melunasi. Hal ini jugalah yang menjelaskan mengapa saham tidak memuat beban bunga.
2. Contoh Saham Biasa Di Indonesia
Contoh saham biasa dapat ditemui dengan mudah dalam Daftar Saham di BEI. Beberapa di antaranya adalah:
- SRTG (PT Saratoga Investama Sedaya Tbk)
- PWON (PT Pakuwon Jati Tbk)
- BBRI (PT Bank Rakyat Indonesia Tbk)
- ASII (PT Astra International Tbk)
- FREN (PT Smartfren Telecom Tbk)
Baca Juga:Apa Itu Saham: Jenis, Cara Kerja, Keuntungan, Risikonya
Apa Itu Saham Preferen?
Saham preferen (preferred stock) adalah kategori saham yang memberikan keistimewaan tertentu dibandingkan dengan saham biasa.
Keistimewaan utama yang dimiliki oleh saham preferen yaitu diprioritaskan pada saat pembagian dividen dan aset likuidasi.
Prioritas tersebut adalah karakteristik yang erat kaitannya dengan obligasi. Inilah yang membuat saham preferen disebut sebagai persilangan atau kombinasi antara saham biasa dan obligasi.
Perlu dipahami bahwa saham preferen tidak disertai dengan hak suara dalam pengambilan keputusan perusahaan.
1. Untuk Apa Perusahaan Menerbitkan Saham Preferen?
Saham preferen merupakan ‘jalan tengah’ antara saham biasa dan obligasi. Perusahaan menerbitkan saham preferen untuk memenuhi kebutuhan modal tanpa menambah utang, serta tidak mempengaruhi pembuatan keputusan.
Sebagai contoh, misalnya, Perusahaan X tengah merencanakan perluasan bisnis dan sedang membutuhkan sejumlah modal.
Namun, Perusahaan X tidak ingin modal tersebut berasal dari utang. Untuk mencegah konfik kepentingan, Perusahaan X juga tidak mau ada penambahan pihak dalam pengambilan keputusan.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, menerbitkan saham preferen adalah solusi yang paling sesuai.
Jenis Surat Berharga | Pertimbangan |
Obligasi | ✓ Tidak mempengaruhi pembuatan keputusan☓ Menimbulkan utang |
Saham Biasa | ✓ Tidak menimbulkan utang☓ Mempengaruhi pembuatan keputusan |
Saham Preferen | ✓ Tidak menimbulkan utang✓ Tidak mempengaruhi pembuatan keputusan |
2. Contoh Saham Preferen di Indonesia
Cara paling mudah untuk mengetahui apakah suatu saham adalah saham biasa atau preferen adalah dengan mengeceknya di laman KSEI. Pada bagian Type akan tertera tulisan Saham Biasa/Saham Preference.
Beberapa contoh saham preferen yang ada di Indonesia adalah:
- MYRXP (PT Hanson International Tbk)
- MAMIP (PT Mas Murni Indonesia Tbk)
- BYSP (PT Bayer Indonesia Tbk)
- CNTX (PT Century Textile Industry Tbk)
- SQBI (PT Squibb Indonesia Tbk)
Perbedaan Saham Biasa dan Saham Preferen
Letak perbedaan antara saham biasa dan saham preferen bisa ditinjau dari beberapa sisi. Untuk penjelasan lengkapnya, simak penjelasan di bawah ini.
1. Hak Suara
Perusahaan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang saham (RUPS) untuk memutuskan berbagai keputusan bisnis, seperti pemilihan anggota dewan, corporate action, hingga kebijakan perusahaan.
Pemegang saham biasa diberi hak penuh untuk ikut menentukan keputusan perusahaan. Besar atau tidaknya hak suara tersebut tergantung pada porsi saham yang dimiliki.
Sebaliknya, pemegang saham preferen tidak memiliki hak suara dan tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan perusahaan.
2. Bentuk Kepemilikan
Secara teknis, baik saham biasa maupun saham preferen adalah bentuk kepemilikan ekuitas perusahaan. Namun, keduanya memiliki definisi kepemilikan yang berbeda.
Seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya, kepemilikan saham biasa ditandai dengan adanya hak untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan perusahaan.
Di sisi lain, kepemilikan ekuitas pada saham preferen ditunjukkan dengan hak klaim atas laba dan aset perusahaan. Dalam hal ini dapat berupa dividen dan porsi pencairan aset jika perusahaan bangkrut.
3 .Prioritas Pemegang Saham
Perusahaan memiliki kewajiban untuk memprioritaskan pemegang saham preferen dibanding pemegang saham biasa. Khususnya dalam hal pembayaran dividen dan pembagian aset saat likuidasi.
Sebaliknya, pemegang saham biasa akan menerima dividen atau aset pada urutan terakhir, yakni setelah kreditur, pemegang obligasi, dan pemegang saham preferen mendapatkan bagiannya.
4. Pembagian Dividen
Saham preferen disertai dengan pembagian dividen yang lebih konsisten dibandingan saham biasa. Umumnya dibayarkan secara kuartal atau tahunan. Pemegang saham preferen akan terus menerima pembayaran dividen sepanjang saham masih berlaku.
Sementara itu, saham biasa tidak selalu disertai dengan pembayaran dividen. Kebanyakan perusahaan sangat jarang melakukan pembagian dividen untuk kategori saham biasa. Dan kalau pun ada, saham preferen tetap menjadi yang didahulukan.
5. Pembagian Keuntungan
Pemegang saham preferen memiliki kesempatan untuk mendapat bagian jika perusahaan mencapai profit yang melebihi target. Pembagian keuntungan ini akan diberikan dalam bentuk dividen tambahan di luar dividen tetap.
Sebaliknya, pemegang saham biasa tidak akan secara langsung mendapat pembagian profit dari perusahaan.
6. Volatilitas
Saham biasa lebih volatil jika dibandingkan dengan saham preferen, sehingga jenis saham ini memiliki risiko yang lebih tinggi. Namun, dari segi potensi return, saham biasa juga menawarkan keutungan lebih besar.
Saham preferen, di sisi lain, memiliki volatilitas yang lebih stabil dan risiko yang lebih rendah. Tentu saja dengan catatan bahwa potensi return-nya pun tidak setinggi saham biasa.
7. Ketersediaan
Semua perusahaan publik yang terdaftar di bursa efek menerbitkan jenis saham biasa. Namun tidak banyak yang turut menyediakan tipe saham preferen.
Aspek inilah yang kemudian menyebabkan saham preferen lebih jarang ditemui dibandingkan saham biasa.
Tiga alasan lain yang menyebabkan ketersediaan saham preferen lebih sedikit dibandingkan saham biasa adalah karena:
- Pada dasarnya saham biasa dan obligasi adalah pilihan yang cukup bagi perusahaan untuk memperoleh modal. Sehingga saham preferen seringkali tidak dipertimbangkan sebagai opsi.
- Tidak semua investor retail memahami mekanisme pada saham preferen, sehingga permintaan pasar akan saham preferen pun relatif lebih sedikit.
- Kebanyakan pembeli saham preferen adalah institusi yang membeli saham dalam jumlah banyak, sehingga pola kepemilikannya juga cenderung lebih terpusat.
Kelebihan dan Kekurangan Saham Biasa
Dari sisi investor, poin-poin yang menjadi kelebihan saham biasa adalah:
- Disertai dengan hak suara.
- Likuiditas sangat tinggi.
- Potensi keuntungan besar.
- Ketersediaan saham banyak.
- Cocok untuk investasi jangka panjang.
Adapun kekurangan saham biasa terletak pada:
- Tidak diutamakan dalam pembagian aset likuidasi saat perusahaan bangkrut.
- Tidak diprioritaskan untuk menerima dividen.
- Tidak ada pembagian keuntungan dari perusahaan.
- Volatilitas tinggi.
- Risiko tinggi.
Kelebihan dan Kekurangan Saham Preferen
Sebagaimana halnya tipe saham sebelumnya, saham preferen juga memiliki kelebihan dan kekurangan untuk dipertimbangkan.
Kelebihan yang dimiliki oleh saham preferen meliputi:
- Diprioritaskan pada pembagian aset likuidasi saat perusahaan bangkrut.
- Pembagian dividen lebih konsisten.
- Ada pembagian keuntungan dari perusahaan.
- Volatilitas lebih stabil.
- Risiko lebih rendah dibanding saham biasa.
Kekurangan saham preferen dibandingkan saham biasa antara lain:
- Tidak disertai dengan hak suara.
- Likuiditas tidak setinggi saham biasa.
- Potensi keuntungan kecil.
- Ketersediaannya terbatas.
- Kurang sesuai untuk pilihan investasi jangka panjang.
Apakah Saham Preferen Bisa Diubah ke Saham Biasa?
Saham preferen bisa diubah menjadi saham biasa. Pemegang saham preferen berhak menukar sebagian atau keseluruhan saham preferennya menjadi saham biasa.
Setelah berubah menjadi saham biasa, pemegangnya pun otomatis diperlakukan sebagaimana pemegang saham biasa.
Berdasarkan sifatnya, saham preferen sendiri terbagi setidaknya menjadi 4 jenis, salah satunya adalah convertible preferred stock atau saham preferen yang bisa ditukar menjadi saham biasa.
No. | Jenis Saham Preferen | Definisi |
1. | Saham Preferen Konvertibel (Convertible Preferred Stock) | Saham preferen yang memberikan dividen serta dapat ditukar menjadi saham biasa setelah tanggal tertentu. |
2. | Saham Preferen Partisipasi (Participatory Preferred Stock) | Saham preferen yang menyediakan dividen tambahan kepada pada kritera tertentu. Misalnya jika perusahaan mencapai profit yang melebihi targetnya. |
3. | Saham Preferen Tertebus(Callable Preferred Stocks) | Saham preferen yang dapat ditebus atau dibeli kembali oleh perusahaan yang menerbitkannya. |
4. | Saham Preferen Kumulatif (Cumulative Preferred Stock) | Saham preferen yang memberikan dividen secara kumulatif atau sekaligus. Misalnya, jika perusahaan tidak sanggup membayar dividen selama beberapa tahun, maka pembayaran dividen nantinya akan langsung dilunasi pada periode yang ditentukan. |
Bagaimana Cara Memperjualbelikan Saham Biasa dan Saham Preferen?
Cara paling mudah untuk membeli saham biasa maupun saham preferen adalah melalui perusahaan sekuritas atau broker online.
Agar lebih praktis, Anda juga bisa trading saham via ponsel melalui berbagai aplikasi, seperti Ajaib, BIONS Mobile, Stockbit, dan IPOT.
Namun, perlu diperhatikan bahwa tidak semua perusahaan sekuritas menyediakan saham preferen. Hal ini disebabkan karena di bursa efek sendiri tidak banyak jenis saham preferen yang tersedia.
Tahapan jual beli saham online untuk pemula melalui aplikasi yaitu:
- Unduh aplikasi investasi saham yang Anda pilih.
- Klik tombol daftar atau registrasi.
- Masukkan informasi kontak dan data personal.
- Selesaikan tahapan pembukaan Rekening Dana Nasabah (RDN).
- Lakukan verifikasi identitas dengan menyiapkan dokumen dan unggahan berikut:
- KTP
- NPWP
- Rekening bank
- Foto selfie dengan memegang KTP
- Setelah akun berhasil terbentuk, Anda akan menerima informasi Single Investor Identification (SID) dan Sub Rekening Efek (SRE) via email.
- Lakukan deposit untuk mulai trading saham.
- Pilih saham yang ingin diperjualbelikan.
Kesimpulan
Jika ditarik kesimpulan, saham biasa dan saham preferen cocok untuk tujuan investasinya tersendiri.
Dengan volatilitas dan risiko yang relatif lebih rendah, saham preferen sesuai untuk tujuan investasi jangka pendek. Saham ini juga menjanjikan dividen yang lebih konsisten.
Sebaliknya, meskipun lebih volatil dan berisiko tinggi, potensi return jangka panjang pada saham biasa cenderung lebih besar dibandingkan saham preferen.
Terakhir, agar lebih mudah dalam menyimpulkan perbedaan saham biasa dan preferen, Anda bisa menyimak tabel ringkasan di bawah ini:
Aspek | Saham Biasa | Saham Preferen |
Definisi | Sekuritas atau surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atas suatu perusahaan dengan adanya hak suara | Kategori saham istimewa yang disertai dengan pembagian dividen dan tidak memiliki hak suara |
Hak suara | Ada | Tidak ada |
Bentuk kepemilikan | Ditunjukkan melalui adanya hak suara | Ditunjukkan melalui hak klaim atas laba dan aset |
Prioritas pemegang saham | Tidak diutamakan | Diutamakan |
Pembagian dividen | Sangat jarang dan tidak diprioritaskan | Lebih konsisten dan diprioritaskan |
Pembagian keuntungan | Tidak ada | Ada |
Volatilitas | Tinggi | Lebih rendah |
Ketersediaan | Banyak | Terbatas |
Kelebihan | Disertai dengan hak suaraLikuiditas sangat tinggi.Potensi keuntungan besar.Ketersediaan saham banyak.Cocok untuk investasi jangka panjang. | Diprioritaskan pada pembagian aset likuidasi saat perusahaan bangkrut.Pembagian dividen lebih konsisten.Ada pembagian keuntungan dari perusahaan.Volatilitas lebih stabil.Risiko lebih rendah dibanding saham biasa. |
Kekurangan | Tidak diutamakan dalam pembagian aset likuidasi saat perusahaan bangkrut.Tidak diprioritaskan untuk menerima dividen.Tidak ada pembagian keuntungan dari perusahaan.Volatilitas tinggi.Risiko tinggi. | Tidak disertai dengan hak suara.Likuiditas tidak setinggi saham biasa.Potensi keuntungan kecil.Ketersediaannya terbatas.Tidak cocok untuk investasi jangka panjang |
Mitrade – Platform investasi online terbaik di dunia
Apakah Anda tertarik membeli saham asing, seperti Apple, Amazon, Netflix, Google, Tesla atau Facebook?
Yuk, investasi saham luar negeri sekarang dengan Mitrade!
Mitrde adalah broker CFD yang teregulasi ASIC, FCA, dan CIMA yang menawarkan perdagangan multi-instrumen dalam Forex, ekuitas, komoditas, mata uang kripto, dan indeks; beroperasi di 10 negara termasuk Indonesia dan dengan lebih dari satu juta pelanggan.
Platform ini menawarkan layanan pelanggan 24 jam dan mendukung 10 bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
Mitrade adalah pialang saham termurah dibandingkan dengan pialang internasional lainnya, dengan modal $ 20 Anda dapat berinvestasi di saham internasional seperti Apple, Amazon, Netflix, Google, Tesla atau Facebook.
- Beli 400+ Saham Luar Negeri
- Mulai dari $20 dollar AS Saja
- Dipercayai 1 Juta++ Pengguna
- Bebas Biaya Transaksi
- Akun Demo dengan Uang Virtual $50000
- Menyediakan Banyak Bahan Belajar untuk Investor Pemula.
Pengringatan
Informasi dalam artikel ini belum disiapkan untuk tujuan penasihat dan tidak dimaksudkan untuk merekomendasikan investasi apa pun. Harap diperhatikan bahwa fakta-fakta mungkin telah berubah sejak artikel ini ditulis. Berinvestasi melibatkan risiko. Anda mungkin kehilangan (sebagian) deposit Anda. Kami menyarankan agar Anda hanya berinvestasi dalam produk keuangan yang sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman Anda.
Anda Mungkin Suka
Jam Bursa Saham dan Strategi Kapan Jual Beli
Cara Trading Saham Untuk Pemula, Beserta Tipsnya
Cara Beli Saham Luar Negeri Raih Profit!Wajib Dibaca!
Apa Perbedaan Saham dan Obligasi? Wajib Dibaca!

Lulus S1 Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada
Lulus S2 MBA Australian Graduate School of Management (AGSM)
Rio Quiserto memiliki pengalaman kerja di bidang perbankan, lembaga keuangan, Fintech P2P, pinjaman online, bursa saham selama lebih dari 20 Tahun.