Daftar Broker Forex Penipu 2022 Yang Harus Hindari

Melakukan riset ketika memilih broker adalah hal yang penting untuk dilakukan, baik oleh trader pemula maupun trader berpengalaman.  Pasalnya, penipuan berkedok trading forex semakin marak terjadi belakangan ini.

Jika kurang berhati-hati, aktivitas perdagangan forex, yang semula ditujukan untuk memperoleh profit, justru berisiko membawa beban kerugian yang berlipat.

Belajar dari segenap kasus yang ada, penipuan trading forex telah menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Sebut saja kasus Binomo, yang memakan setidaknya 118 korban dengan total kerugian hingga Rp72,239 miliar.

Untuk meminimalisasi kejadian serupa, kami merangkum daftar broker forex penipu. Lengkap dengan sejumlah tips efektif dalam mengenali dan menghindari penipuan trading forex.

Daftar Broker Forex Penipu 2022

Handwriting texts writing Scam Alert Motivational Call.

Merangkum dari berbagai sumber, berikut adalah daftar broker yang tersangkut kasus penipuan trading forex.

1. Quotex

Quotex merupakan broker global yang menawarkan opsi biner (binary option) kepada penggunanya.  Adapun opsi biner adalah jenis opsi keuangan di mana trader membuat prediksi pergerakan harga suatu aset dengan jumlah pembayaran tetap.

Disebut biner, karena hanya ada dua kemungkinan sebagai hasil akhir. Bila prediksi benar, trader akan menerima pembayaran sesuai jumlah tetap yang disepakati. Jika tidak, trader akan kehilangan uang yang dipertaruhkan di awal.

Tak seperti di Amerika Serikat, opsi biner adalah skema trading yang ilegal di Indonesia. Quotex sendiri tersangkut pada kasus penipuan yang membawa nama Doni Salmanan sebagai tersangka.

Melansir dari Bisnis.com, modus penipuan trading Quotex dilakukan dengan iming-iming keuntungan besar ketika trading dengan broker ini. Padahal, menurut keterangan Bareskrim, tersangka sendiri hanya berperan sebagai affiliator dan tidak secara langsung melakukan trading di Quotex.

2. Binomo

Binomo adalah platform trading yang menyediakan perdagangan logam (emas/perak), saham, indeks, hingga forex. Sama seperti Quotex, broker ini bermasalah terkait skema trading opsi biner.

Menurut pengakuan korban, Binomo memberikan tampilan candlestick chart yang berbeda antara satu trader dengan trader lainnya.

Sebagai informasi, candlestick chart adalah grafik trading yang menampilkan pergerakan harga suatu sekuritas pada periode waktu yang spesifik.

Beberapa korban penipuan Binomo bahkan mengaku sistem seringkali mendadak eror saat trader sedang mengambil posisi.

Hal tersebut dikatakan menyebabkan jumlah open posisition meningkat berkali lipat dibandingkan besaran yang dimaksudkan.

Baca JugaReview Binomo Terbaru 2022: Apakah Binomo Legal?

3. Fahrenheit

Fahrenheit mengklaim dirinya sebagai robot trading kripto pertama di Indonesia dengan profit 15-30% per bulan. Nyatanya, layanan trading yang ditawarkan Fahrenheit tidak memiliki izin dari pemerintah.

Setelah didalami, robot trading ini memberlakukan skema ponzi, atau modus investasi palsu dengan sumber keuntungan dari transaksi serta deposit yang disetorkan oleh investor selanjutnya. Fahrenheit juga diduga sengaja melakukan margin call selama satu jam.

Pada 7 Maret 2022 lalu, trader tiba-tiba mengalami kendala penarikan dana dari platform tersebut. Sejauh ini, tercatat sekitar 1.419 orang menjadi korban dalam kasus penipuan Fahrenheit, dengan total kerugian mencapai lebih dari Rp550 miliar.

4. Sunton Capital

Sunton Capital atau SuntonFX merupakan broker forex asal Inggris. Pada Oktober 2021, broker ini diduga melakukan margin call dengan memanipulasi grafik secara total.

Sebagaimana diketahui, Sunton Capital juga kemudian menutup akun media sosialnya. Modus penipuan yang digunakan adalah dengan memberikan klaim keuntungan sebesar 5-20% sehari.

Platform trading Sunton Capital sendiri sempat bisa dijalankan selama beberapa bulan, sebelum akhirnya tutup dan merugikan para trader-nya.

5. DNA Pro

Masih dengan kedok robot trading, DNA Pro menawarkan perdagangan aset keuangan dengan return yang menjanjikan.

Sebenarnya, sistem robot trading atau expert advisor (EA) ini sudah lazim diadopsi oleh broker global. Hanya saja, teknologi ini justru sering dijadikan modus penipuan di Indonesia.

DNA Pro sendiri menyasar trader awam dengan tawaran keuntungan pasti sebesar 1% per hari pada instrumen emas dan forex. Sebagai informasi, kasus DNA Pro  menimbulkan total kerugian hingga Rp97 miliar.

6. Mark AI

Mark AI adalah platform perdagangan aset keuangan dengan fitur EA atau robot trading. Platform ini mengklaim telah memberi keuntungan konsisten sebesar 15-45% per bulan.

Melansir dari CNN Indonesia, Mark AI sempat berjalan normal sampai 14 Oktober 2021. Namun, sehari setelahnya, platform ini mendadak tidak mendukung transaksi deposit maupun withdrawal.

Hal ini berlangsung selama beberapa hari, hingga tanggal 17 Oktober 2021 lalu, Mark AI tidak bisa diakses sama sekali. Kasus dugaan penipuan ini disebut telah merugikan sekitar 500.000 korban.

7. EA50

Mengadopsi skema ponzi, robot trading forex EA50 milik PT. Sentra Megah Indotek tersangkut kasus penipuan trading.

Dugaan penipuan EA50 ini bermula dari penawaran trading forex melalui akun PAMM Vantage FX atas nama perusahaan tersebut. Investor diminta untuk membeli lisensi robot trading dan menyetorkan sejumlah dana untuk titip trading.

Perusahaan ini menjanjikan break even point (BEP) atau balik modal dalam 50 hari. Tiba-tiba, pada 4 November 2021, PT. Sentra Megah Indotek menginformasikan kepada investor bahwa telah terjadi margin call.

Dana investor disebut hanya tinggal bersisa 10-20% tanpa ada kejelasan yang pasti. Kasus ini memakan sekitar 6.000 korban dengan total kerugian $21 juta.

8. Oxtrade

Oxtrade adalah broker asing yang menyediakan perdagangan forex, indeks, dan mata uang kripto. Belum berizin Bappebti, broker ini tersangkut kasus dugaan penipuan opsi biner pada Maret 2022 lalu.

Sebagaimana disebutkan oleh Sindonews.com, kasus ini bermula dari ajakan seorang influencer untuk bergabung di Oxtrade. Calon member yang tertarik kemudian diarahkan untuk bergabung ke grup Telegram dengan 14 ribu anggota lainnya.

Total kerugian kasus Oxtrade ini disebut mencapai Rp60 juta. Berdasarkan pantauan kami, Oxtrade telah mengumumkan penutupan websitenya sejak 30 Juni 2022 lalu.

Baca JugaApakah Oxtrade Trading Aman atau Penipu? Review Jujur 2022

Cara Menemukan dan Menghindari Penipuan Forex

Agar memudahkan Anda, di bawah ini kami jabarkan beberapa tips bagaimana cara mengenali dan menghindari penipuan trading forex.

1. Periksa Profil dan Alamat Broker

Broker yang aman akan secara terang-terangan mempublikasikan profil perusahaan dan alamat kantornya.

Beberapa broker bahkan turut menampilkan jajaran direksi perusahaan. Aspek ini penting guna menilai seberapa kredibel suatu broker.

Informasi profil dan alamat kantor yang jelas menunjukkan bahwa broker dapat membuktikan bahwa layanan trading-nya bisa dipertanggungjawabkan.

2. Cek Legalitas dan Regulasinya

Adanya izin dan regulasi membuktikan bahwa broker sudah memenuhi standar yang ditetapkan oleh regulator.

Ketentuan dari regulator ASIC dan CySEC, misalnya, yang membatasi maksimum leverage forex di angka 1:20 hingga 1:30. Atau keharusan untuk mempublikasikan laporan keuangan, bahkan jika broker merupakan perusahaan tertutup.

Informasi legalitas dan regulasi biasanya disertakan di website broker, khususnya pada bagian footer maupun di menu tersendiri. Untuk mengecek valid atau tidaknya legalitas yang tertera, Anda bisa mengunjungi situs resmi regulator yang diklaim oleh broker (misalnya FCA, FSCA, ASIC, CySEC, dan Bappebti).

Pada menu entitas terdaftar, cari berdasarkan nama perusahaan atau nomor lisensi. Anda perlu waspada jika pencarian tidak menghasilkan data yang cocok.

3. Jaminan Keamanan Dana Klien

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, broker yang berizin dan diregulasi selalu memberi jaminan keamanan dana bagi kliennya.

Pasalnya, regulator yang mengawasi broker akan melakukan audit yang ketat terkait hal ini.

Sekurang-kurangnya, pilihlah broker yang memberikan jaminan perlindungan dana klien melalui:

  • Perlindungan saldo negatif.
  • Pemisahan dana klien dengan dana operasional perusahaan.
  • Penyimpanan dana di institusi keuangan/bank terpercaya.

4. Periksa Rating di Trustpilot

Trustpilot adalah situs publik yang menampung ulasan dari pengguna. Platform yang didirikan sejak 2007 ini menjadi ruang review terhadap berbagai sektor perusahaan, termasuk broker forex.

Perusahaan broker forex sendiri masuk ke dalam kategori Money & Insurance > Investment & Wealth.

Situs ini sudah mampu mendeteksi beberapa ulasan palsu yang berasal dari representasi perusahaan. Sehingga sedikit banyak dapat membantu menyajikan informasi yang tersaring.

Tips yang perlu diterapkan saat membaca ulasan broker di Trustpilot adalah:

  • Pastikan broker tidak memiliki komplain kendala penarikan/withdrawal.
  • Pastikan tidak ada ulasan yang menyebutkan keluhan akun trading-nya tiba tiba diblokir.
  • Hindari memilih broker yang dinilai buruk dalam memberikan layanan pelanggan.

Karena situs ini tidak secara khusus menyediakan ulasan terhadap broker, informasi yang Anda dapatkan dari Trustpilot juga kemungkinan relatif terbatas.

Oleh karena itu, Anda sebaiknya tidak hanya menjadikan rating di platform ini sebagai patokan satu-satunya.

5. Baca Ulasan di Internet

Untuk menghindari penipuan trading forex, membaca review di internet adalah opsi yang harus dioptimalkan. Anda bisa mulai dengan mengetikkan kata kuncinya di mesin pencari.

Anda dapat turut memanfaatkan sosial media dan forum trading forex, baik di Facebook, Twitter, maupun situs khusus. Bertanya langsung kepada pengguna memungkinkan Anda memperoleh penilaian yang riil dan jujur.

Kumpulkan sebanyak mungkin review dari berbagai sumber, lalu bandingkan antara satu dengan lainnya. Ambil garis besar berdasarkan informasi kolektif yang dapat dipercaya.

6. Cek Skor di WikiFX

WikiFX adalah situs pencarian informasi perusahaan keuangan global, termasuk perusahaan broker forex. Situs ini memuat daftar broker dunia disertai lembaga regulator apa saja yang sudah mengotorisasinya.

Menurut berbagai sumber, broker yang terpercaya memiliki setidaknya skor 7 di WikiFX. Pastikan juga bahwa broker memiliki tanda hijau bertuliskan Regulated, yang menandakan layanan tradingnya diawasi secara hukum.

Selain berbasis website, WikiFX juga bisa diakses sebagai aplikasi mobile, yang bisa diunduh melalui App Store maupun Play Store.

Untuk penilaian yang lebih objektif dan representatif, kami menyarankan untuk tetap menunjang informasi dari WikiFX dengan pertimbangan-pertimbangan lainnya.

7. Perhatikan Transparansi

Keterbukaan informasi adalah hal dasar yang seharusnya diwujudkan oleh setiap broker.

Sebaliknya, broker dengan agenda penipuan trading forex biasanya menghindari hal ini. Baik dengan berkilah maupun dengan memberikan informasi lain yang sebenarnya tidak relevan.

Beberapa cakupan transparansi yang dapat Anda pertimbangkan ketika memilih broker forex adalah:

  • Rincian pengenaan biaya trading.
  • Informasi kondisi trading.
  • Spesifikasi tipe akun yang disediakan.
  • Publikasi laporan keuangan tahunan.
  • Persentase risiko kerugian.

Dalam menilai transparansi broker, Anda juga dapat mengoptimalkan fitur layanan pelanggan untuk mengajukan berbagai pertanyaan yang dirasa perlu.

Broker umumnya menyediakan menu live chat pada aplikasi atau situsnya, sehingga tips ini bisa ditempuh dengan metode yang praktis dan efisien.

8. Pahami Ciri-Ciri Umum Penipuan Forex

Terdapat tanda-tanda tertentu yang mengindikasikan aman atau tidaknya trading forex dengan suatu broker. Beberapa pola yang mudah ditemukan pada penipuan trading adalah:

  • Penawaran return tinggi yang tidak realistis

Poin ini umumnya selalu ditonjolkan dalam modus penipuan trading forex.

Lebih spesifiknya, mereka cenderung mempromosikan keuntungan tanpa disertai dengan kejelasan rincian kondisi trading  yang akan dihadapi.

  • Klaim risiko yang minim

Untuk menarik korban, penipuan trading akan menyamarkan potensi risiko yang mungkin terjadi. Hal ini patut diperhatikan, karena regulator selalu mengharuskan broker untuk memberi pernyataan risiko kepada trader-nya.

Biasanya informasi ini tercantum di bagian bawah situs broker. Memuat peringatan bahwa forex atau CFD adalah instrumen berisiko tinggi, dan disertai dengan persentase tingkat kerugian investor.

  • Informasi legalitas tidak secara utuh disebutkan

Broker yang berkomitmen terkait legalitasnya akan memberikan rincian nomor lisensi, nomor registrasi, bahkan lampiran dokumen terkait.

Sebaliknya, broker penipuan hanya dapat memberikan klaim regulasi tanpa benar-benar menginformasikan detailnya.

  • Komunikasi antara broker dan trader tidak berjalan baik

Pelaku penipuan trading biasanya tidak memberikan jawaban yang kontekstual, atau bahkah mangkir, ketika diminta untuk menjelaskan rincian layanan trading-nya.

Oleh karena itu, penting untuk menghubungi layanan pelanggan yang tersedia. Dari sana, Anda bisa menilai sedikitnya profesionalitas dan tingkat pengetahuan petugas akan layanan trading yang ditawarkan.

Baca Juga9 Broker Forex Terbaik Untuk Trader Indonesia 2022

Broker Forex Paling Terpercaya

Daftar broker forex terpercaya yang bisa dipertimbangkan untuk trading forex antara lain:

1. MIFX

Beroperasi sejak tahun 2000, MIFX merupakan broker lokal yang sudah berlisensi Bappebti. Adapun cakupan aset keuangan yang ditawarkan meliputi forex, indeks saham, emas, perak, dan minyak.

Dengan minimal deposit mulai dari Rp500.000, trading dengan MIFX dapat dimulai pada 0.01 lot.

MIFX menyediakan empat pilihan akun live dengan spesifikasi berbeda. Keunggulan utama broker ini terletak pada penyediaan materi edukasi yang memadai, sehingga tergolong ramah bagi trader pemula.

2. Mitrade

Broker forex dan CFD asal Australia ini  merupakan penerima predikat Most Trusted Forex Broker Asia 2022 menurut International Business Magazine.

Didukung dengan platform trading besutannya sendiri, Mitrade membuka akses trading pada instrumen forex, saham CFD, indeks, komoditas, dan kripto.

Dengan dua tipe akun live, Mitrade hanya mensyaratkan minimal deposit 20 USD bagi trader Indonesia. Nominal ini relatif ringan, mengingat rata-rata broker menetapkan minimal deposit di angka 100 USD.

Baca Juga: Review Mitrade: Apakah Mitrade Scam atau Broker Resmi?

3. IC Markets

IC Markets adalah broker global yang diregulasi oleh ASIC dan CySEC. Namun, sama seperti Mitrade, broker ini belum diregulasi oleh Bappebti.

Kompatibel pada platform trading MT4, MT5, sekaligus cTrader, IC Markets menawarkan rentang instrumen keuangan yang luas.

Broker ini kompetitif dari segi biaya trading dam spread, serta ditunjang dengan kualitas eksekusi trading yang mumpuni.

Kesimpulan

Setelah menyimak daftar broker forex penipu beserta tips menghindarinya, dapat ditarik beberapa kesimpulan utama.

  1. cara paling mudah dalam membedakan aman atau tidaknya broker adalah dengan menilai transparansi, legalitas, dan ulasan real dari penggunanya.
  2. jangan mudah percaya pada broker yang cenderung mempromosikan keuntungan trading yang instan. Terutama jika disertai dengan ‘jaminan’ persentase return tertentu setiap bulannya.
  3. jangan langsung tergiur dengan trading yang ditawarkan secara personal, misalnya lewat ajakan teman, influencer, atau via telepon dari tenaga pemasar.
  4. pahami bahwa trading forex pada dasarnya memang memiliki risiko yang tinggi. Meskipun trading dengan broker yang legal, Anda tetap dituntut bijak setiap kali mengambil keputusan.
Pengringatan

Informasi dalam artikel ini belum disiapkan untuk tujuan penasihat dan tidak dimaksudkan untuk merekomendasikan investasi apa pun. Harap diperhatikan bahwa fakta-fakta mungkin telah berubah sejak artikel ini ditulis. Berinvestasi melibatkan risiko. Anda mungkin kehilangan (sebagian) deposit Anda. Kami menyarankan agar Anda hanya berinvestasi dalam produk keuangan yang sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman Anda.