Bagi para pemain saham yang sudah lama berkecimpung di dunia saham pastinya sudah pernah mendengar apa itu Indeks S&P 500 melalui berita-berita seputar bisnis dan investasi global. Ini adalah indeks representatif pada pasar saham AS yang perlu dipelajari oleh para investor, tidak hanya investor AS tapi juga investor di luar AS. Di indonesia sendiri, ada yang namanya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bisa menjadi referensi bagi para investor lokal untuk membeli atau menjual saham. Jadi Indeks S&P 500 ini juga dapat menjadi acuan Anda jika Anda tertarik untuk bermain saham di pasar global yang sangat dinamis ini.
Tapi apakah Anda yang berada di Indonesia, dibolehkan untuk melakukan investasi pada indeks S&P 500 ini? Sebab Anda tentunya berfikir, kegiatan investasi ini hanya dibolehkan untuk para warga negara AS saja, dan bukan untuk warga luar AS. Oleh karena itu, disini kami akan menawarkan sebuah solusi yang tepat, aman, dan cocok kepada Anda bahkan meskipun uang Anda terbatas.
Nah karena topik ini dianggap cukup penting bagi Anda yang berminat menggeluti investasi pada aset-aset internasional,maka kami akan menjelaskan sedikit panjang lebar mengenai indeks S&P 500 ini, dengan poin-poin seperti berikut ini:
Mau tahu penjelasan masing-masing poin di atas? Anda cukup penasaran dengan jenis indeks berlevel internasional ini? Yuk, silahkan simak terus tulisan pada artikel hingga tuntas supaya wawasan dan pengetahuan Anda bertambah dan Anda akan punya lebih banyak peluang untuk semakin untung dalam investasi!
Indeks S&P 500 hari ini
Saat tulisan ini dibuat pada tanggal 8 Juli 2021 pukul 8 pagi WIB, harga saham indeks S&P 500 ditutup dengan harga $ 4.320,82 per lembarnya, turun sebesar 37,31 atau 0,86% dari harga sebelumnya.
Jika Anda ingin mengetahui update harga indeks S&P 500, Anda bisa mengamati pergerakan nilai indeks pada beberapa website yang menyediakan informasi ini.
Apa itu indeks S&P 500?

Lalu selanjutnya Anda akan bertanya-tanya, apa itu indeks S&P 500 ini sebenarnya? Apakah seluruh perusahaan yang beroperasi di AS dapat masuk dalam kategori saham ini atau tidak, atau hanya beberapa perusahaan yang punya kapitalisasi pasar sangat besar?
Dalam perjalanan sejarahnya, indeks S&P 500 secara resmi pertama kali diperkenalkan pada 4 Maret 1967 oleh Standard & Poor, yang lalu dimiliki oleh McGraw-Hill di tahun 1966.
Disini kami akan mencoba mendefinisikan indeks S&P 500 atau indeks Standard & Poor 500 sebagai indeks yang berisi daftar 500 perusahaan paling besar dari segi kapitalisasi pasar yang beroperasi di AS. Menariknya di antara 500 perusahaan yang berada pada daftar, didominasi oleh sejumlah perusahaan yang bergerak pada bidang teknologi dan bisnis keuangan.
Perlu Anda ketahui saat ini, indeks S&P 500 tidak menyediakan seluruh daftar dari 500 perusahaan pada website-nya, kecuali 10 perusahaan yang paling top. Oh iya selain indeks S&P 500, ada juga Dow Jones Industrial Average dan Indeks Russel 2000 yang tentunya memiliki kapitalisasi pasar yang lebih kecil.
Lalu apa saja kriteria-kriteria sebuah perusahaan untuk bisa masuk pada kategori indeks ini? Berikut poin-poinnya:
- Kapitalisasi pasar dari masing-masing perusahaan harus menyentuh nilai minimal 4 miliar. dollar atau lebih. Hingga bulan Juli tahun lalu saja, total kapitalisasi pasar indeks ini sudah pernah menyentuh nilai yang sangat fantastis yaitu sebesar 27 triliun dollar.
- Minimal terdapat 50 % saham perusahaan harus tersedia untuk publik, dimana harga sahamnya per lembar harus bernilai minimal 1 dollar.
- Minimal 50% dari aset tetap (fixed asset) dan pendapatannya harus berada di AS.
- Setiap perusahaan harus punya pendapatan positif selama minimal 4 kuartal berturut-turut.
Mengapa indeks S&P 500 ini cukup penting?
Pertanyaan di poin 3 ini mungkin sedikit mengganggu pikiran kita, mengapa sih jenis indeks ini dianggap penting oleh kalangan para investor global? Bukankah di Indonesia sendiri ada yang namanya IHSG, lalu kenapa indeks ini selalu terlihat mendominasi bursa saham dunia dan menjadi referensi penting bagi mereka yang ingin memperlebar investasinya di luar negeri?
Jawabannya dari pertanyaan ini cukup simpel, yaitu indeks S&P 500 ini bisa dijadikan sebagai indikator pasar dan ekonomi di AS bahkan di pasar global, dimana 500 perusahaan yang masuk daftar dan mayoritas sahamnya dimiliki oleh para investor individu ini mewakili hampir 80% nilai seluruh saham di bursa saham Amerika.
Selain itu, indeks S&P 500 ini mempresentasikan performa pasar saham dengan melaporkan segala risiko dan return yang diperoleh oleh perusahaan-perusahaan terbesar itu. Para calon investor seperti Anda bisa menggunakannya sebagai tolak ukur dari keseluruhan pasar saham dan bisa dijadikan sebagai sebuah perbandingan terhadap investasi-investasi lainnya.
Bagaimana indeks S&P 500 ini dikalkulasikan?
Nah, jika Anda sudah mengetahui apa itu indeks S&P 500 dan pentingnya jenis indeks ini, maka pertanyaan sekarang adalah bagaimana sebenarnya nilai indeks S&P 500 ini dikalkulasikan atau dihitung?
Pada kenyataannya, indeks S&P 500 dikalkulasikan dengan menggunakan sebuah metodologi yang berdasarkan kapitalisasi pasar free-float. Menurut metodologi ini, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dengan menghitung kapitalisasi pasar (market cap) free-float dari masing-masing komponen pada indeks. Dan kalkulasi ini akan melibatkan jumlah saham yang menonjol pada masing-masing perusahaan dan mengalikan jumlah itu dengan harga saham perusahaan yang sekarang.
Berikut ini 10 perusahaan paling besar dengan sebuah kapitalisasi pasar yang tinggi pada indeks S&P 500 sebagai berikut :
- Apple Inc.
- Microsoft Corp.
- Amazon.com Inc.
- Facebook Inc. A
- Alphabet Inc. A (GOOGLE)
- Alphabet Inc. C (GOOG)
- Johnson & Johnson
- Berkshire Hathaway B
- Proctor & Gamble
- Visa Inc. A
Berapa rata-rata return yang diperoleh dari indeks S&P 500?
Nah, pertanyaan ini mungkin cukup banyak diajukan oleh para calon investor di seluruh dunia, berapa sih return rata-rata yang diberikan oleh Berapa rata-rata return yang diperoleh dari indeks S&P 500 setiap tahunnya? Apakah cukup menguntungkan meskipun Anda adalah seorang pemula? Atau justru malah sebaliknya, membeli saham indeks ini dianggap kegiatan investasi yang kurang tepat? Mau tahu jawabannya? Yuk, silahkan baca penjelasan singkat di bawah ini!
Menurut data yang diberikan oleh Berkshire Hathaway, perolehan return tahunan rata-rata antara tahun 1965 hingga 2020 adalah sebesar 10,2%. Meskipun fakta ini terdengar baik, tapi nyatanya tidak setiap tahun indeks ini memberikan return yang baik setiap tahunnya kepada para investor individual.
Untuk lebih detailnya, silahkan perhatikan tabel berikut ini dengan baik yang mencakup return tahunan dari tahun 2010 hingga 2020!
Tahun | Return tahunan Indeks S&P 500 |
2010 | 15,1% |
2011 | 2,1% |
2012 | 16% |
2013 | 32,4% |
2014 | 13,7% |
2015 | 1,4% |
2016 | 12% |
2017 | 21,8% |
2018 | -4,4% |
2019 | 31,5% |
2020 | 18,4% |
Faktor-faktor yang mempengaruhi indeks S&P 500
Sebagai calon investor, Anda disarankan untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang bisa mempengaruhi harga indeks S&P 500 ini supaya kegiatan investasi Anda pada sebuah broker trading pilihan Anda akan untung sebab punya prediksi yang tepat.
Berikut ini adalah 3 (tiga) faktor yang perlu Anda perhatikan:
Kebijakan keuangan yang dikeluarkan oleh the Fed
The Fed sebagai sebuah bank sentral di AS memiliki otoritas yang tinggi dalam hal kebijakan finansial di AS, dan bahkan di luar negeri, yang punya dampak sangat serius pada harga indeks S&P 500 ini, terutama terkait pada kebijakan suku bunga. Artinya jika the Fed mengeluarkan kebijakan suku bunga tetap alias tidak naik, maka hal ini akan berpengaruh pada nilai pinjam kartu kredit yang akan stabil dan juga nilai saham-saham termasuk tentunya indeks S&P 500 di pasar saham AS yang menjadi lebih atraktif sehingga cocok untuk investasi.
Adanya inflasi dan besaran total GDP di AS
Di AS, inflasi diukur dengan menggunakan CPI (Core Consumer Price Index) yang tidak mencakup produk-produk yang berhubungan dengan makanan dan energi. Saat inflasi naik, maka pasar saham, termasuk indeks S&P 500 akan jatuh, sebab inflasi akan mengurangi daya beli masyarakat AS. Tidak hanya inflasi, GDP juga jadi faktor penting yang mempengaruhi harga indeks S&P 500, sebab jika GDP naik, maka itu menunjukkan adanya perkembangan yang baik pada berbagai perusahaan di AS, yang juga akan memicu kenaikan pada pembelian indeks S&P 500.
Situasi politik dan ekonomi global
Bisa dikatakan bahwa sama seperti saham-saham lainnya, Indeks S&P 500 juga bisa dipengaruhi secara langsung oleh situasi yang terjadi di luar AS. Dan Selain situasi politik dan ekonomi domestik, ternyata kondisi politik dan ekonomi yang terjadi di luar AS cukup memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap naik turunnya harga indeks S&P 500, seperti berita konflik dagang dan ekonomi antara AS dan China, juga isu Brexit di kawasan Eropa. Ini artinya jika konflik-konflik internasional ini memasuki era yang kondusif, maka tak ayal hal ini akan berpengaruh pada membaiknya harga saham-saham di bursa saham, tidak terkecuali Indeks S&P 500 ini.
Kesimpulan
Melakukan investasi pada indeks S&P 500 terlihat menggiurkan sebab perusahaan-perusahaan yang tercakup pada indeks ini merupakan perusahaan yang sangat kredibel dan terbukti sudah memiliki reputasi global yang baik, serta menghasilkan profit yang juga menjanjikan. Walaupun bukan warga negara AS, tapi nyatanya Anda masih bisa berinvestasi pada indeks S&P 500, salah satunya dengan bergabung pada salah satu broker trading terbaik seperti Mitrade.
Iya, dimanapun Anda berada dan kapanpun juga, asalkan terhubung dengan jaringan internet yang memadai, Anda sudah bisa mulai investasi pada indeks S&P 500. Saya kira untuk saat ini Mitrade bisa jadi opsi yang paling menarik untuk memulai investasi Anda pada indeks S&P 500 ini dengan modal yang cukup kecil, namun profit yang lebih besar.
Selamat berinvestasi, dan semoga sukses selalu, ya!