Apa Itu Blockchain: Pengertian & Bagaimana Cara Kerjanya

Blockchain adalah teknologi baru yang menawarkan banyak manfaat diantaranya sebagai tempat menyimpan data secara digital. Popularitas penggunaan teknologi ini diketahui sangat meningkat dari waktu ke waktu sebab dianggap dapat menjadi opsi alternatif untuk mendukung sistem-sistem transaksi yang lebih efektif dan transparan. 

Penasaran dengan blockchain ini, cara kerja dan hal-hal terkait lainnya? Pada artikel kali ini, penulis akan membahas secara cukup detail  mengenai teknologi ini untuk menambah wawasan Anda mengenai isu ini. Karena itulah, saya akan membagi pembahasan ke dalam poin-poin berikut ini:

Nah, silahkan Anda baca penjelasan poin-poin di atas ini satu persatu hingga tuntas supaya Anda bisa memperoleh gambaran lebih jelas mengenai penggunaan jenis teknologi ini pada kehidupan sehari-hari Anda!

Apa itu Blockchain?

Blockchain adalah sebuah buku besar digital terdesentralisasi

Sebelum masuk ke bahasan lebih dalam, kami akan menerangkan terlebih dahulu apa itu blockchain?

Secara simpel dapat didefinisikan bahwa blockchain adalah sebuah teknologi yang membolehkan kita untuk mendistribusikan dan mensinkronisasikan data pada berbagai pihak, dengan menggunakan kriptografi (termasuk enkripsi) dengan tujuan untuk mengamankan data dan memastikan bahwa gangguan apapun adalah jelas. 

Secara bahasa, blockchain itu sendiri terdiri dari 2 (dua) kata, yaitu block yang berarti blok atau kelompok, dan chain yang berarti rantai. Dengan demikian bisa dikatakan blockchain adalah rantai kelompok atau blok yang terangkai dan terdistribusikan secara bersama-sama, dimana biasanya setiap blok pada blockchain ini akan mencakup ledger (buku besar), dan 3 unsur lainnya yaitu hash, data, dan hash dari blok sebelumnya. 

Jika Anda sudah tahu definisi singkat mengenai blockchain ini, lalu bagaimanakah cara kerjanya?Apakah cara kerjanya sangat rumit? Ingin tahu lebih lanjut? Baiklah, akan saya jelaskan semudah mungkin ya!

Bagaimana cara kerja blockchain?

Di dalam layanan keuangan, maka blockchain menggunakan sebuah sistem komputer untuk mencatat, membagikan dan mensinkronisasikan informasi seputar transaksi dagang. Faktanya disini, ada 3 (tiga) tahap yang harus dilalui oleh jenis teknologi ini:

Tahap pertama:  Sebuah catatan dibuat untuk masing-masing transaksi perdagangan yang berlangsung.

Tahap kedua:  Catatan pada sebuah transaksi individu akan diperiksa oleh komputer-komputer yang berada pada jaringan untuk memastikan bahwa hal itu sah atau valid. Jika ini sudah terkonfirmasi, maka catatan-catatan individu akan dirangkai atau digabungkan bersama-sama kepada apa yang dinamakan dengan sebuah blok. 

Tahap ketiga: Dan pada akhirnya setiap blok akan terdiri dari sebuah hash ( kode unik yang sudah terenkripsi) yang menghubungkannya dengan blok lain untuk membentuk sebuah rantai, sehingga teknologi disebut dengan nama ‘blockchain.’

Dengan melihat bagaimana catatan-catatan transaksi dagang itu digabungkan dan dirangkai bersama-sama, maka saat sebuah catatan dagang atau transaksi sudah ditambahkan kepada sistem, maka hampir mustahil catatan itu bisa diubah atau dihilangkan dari jaringan. 

Karena itulah, supaya bisa melakukan transaksi pada blockchain ini, maka Anda akan perlu sebuah software (perangkat lunak) yang memungkinkan Anda untuk menyimpan dan menukar koin Bitcoin Anda yang disebut dengan dompet kripto. Dompet untuk mata uang kripto ini akan dilindungi oleh metode enkripsi khusus yang menggunakan satu pasang unik kunci-kunci keamanan yang unik yaitu kunci privat dan kunci publik. 

Oh iya, bagi Anda yang ingi tahu lebih jauh mengenai dompet mata uang kripto ini, silahkan baca artikel kami mengenai Apa itu Dompet Bitcoin: Panduan Lengkap untuk Pemula 2021 

Sudah mengerti dengan 3 tahapan blockchain di atas? Untuk menambah pemahaman Anda mengenai cara kerja blockchain ini, saya akan kemukakan contoh protokol atau proses transfer mata uang kripto yang mudah-mudahan bisa Anda pahami secara lebih simpel sebagai berikut:

Jika Andy ingin mengirimkan Bitcoin ke penerima lain yaitu Sandra, maka Andy akan memberikan sebuah pesan kepada jaringan yang menyatakan bahwa jumlah Bitcoin di akunnya akan dikurangi, misalnya saja 5 Bitcoin, dan jumlah Bitcoin yang dimiliki Sandra akan bertambah. Lalu setiap node dalam jaringan akan menerima pesan ini dan memetakan transaksi yang diminta ke salinan buku besar mereka, sehingga nantinya saldo Andy dan Sandra akan diperbarui.

Cukup mudah dimengerti, bukan?

Baca Juga: Cryptocurrency adalah? Pengertian Cryptocurrency dan Jenis Mata Uang Kripto(Penjelasan Lengkap 2021)

Blockchain itu seperti Google Docs

Ya benar sekali bahwa teknologi blockchain ini seperti Google Docs!  Heran dengan ucapan saya? Begini ya. Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya dimana cara yang biasa dan umum untuk membagikan dokumen-dokumen ke orang lain adalah dengan mengirimkan sebuah dokumen berformat Microsoft Word via email dan memintanya untuk mengoreksinya. 

Masalahnya pada kasus ini  adalah Anda perlu menunggu sampai backup dikirim kembali sebelum Anda bisa melihat atau membuat perubahan lainnya pada dokumen tersebut, sebab editing akan terkunci sampai kolaborator editing Anda menjadi komplit. Itulah bagaimana database sekarang bekerja. 

Dua pemilik tidak bisa mengedit sebuah catatan pada waktu bersamaan. Itulah bagaimana bank-bank menjaga jumlah saldo dan transfer, mereka akan secara cepat mengunci akses (atau mengurangi saldo) sambil melakukan transfer, kemudian memperbarui akun dan membuka kembali aksesnya (atau melakukan refresh). 

Maka dengan Google Docs, hal ini menjadi berbeda, sebab kedua pihak akan memiliki akses secara bersamaan ke dokumen yang sama, dan versi tunggal dokumen itu akan selalu terlihat oleh kedua pihak. Hal demikian itu layaknya seperti sebuah ledger yang dibagikan, namun di kasus ini adalah berupa sebuah dokumen yang dibagikan. Bagian yang terdistribusikan akan bekerja hanya ketika pembagian (sharing) melibatkan beberapa orang.  

Saya yakin Anda kini sudah mengerti dengan cara kerja blockchain ini, bukan? 

3 (Tiga) Tipe Teknologi Blockchain 

Pada tahun-tahun belakangan ini, Anda mungkin saja sudah memperhatikan bahwa banyak bisnis di dunia ini sudah menggabungkan teknologi blockchain. Tentunya kemajuan teknologi ini masih tergolong baru, dan punya potensi untuk terus berkembang di masa depan.

Mengapa diprediksi akan terus berkembang dari waktu ke waktu? Sebab faktanya teknologi blockchain ini merupakan sebuah kombinasi  dari tiga tipe teknologi yang akan dipaparkan masing-masing sebagai berikut:

Kunci-kunci kriptografis

Seperti sudah dijelaskan di atas, bahwa kunci-kunci kriptografis ini terdiri dari dua kunci, yaitu kunci privat dan kunci publik. Kunci-kunci ini membantu dalam membuat keberhasilan transaksi-transaksi di antara dua pihak. Nah, masing-masing pihak memiliki dua kunci ini, yang digunakan oleh mereka untuk membuat sebuah referensi identitas digital yang aman. Identitas yang aman ini merupakan aspek paling penting pada teknologi blockchain. Pada dunia mata uang kripto, identitas ini bisa disebut sebagai ‘tanda tangan digital’ dan digunakan untuk mengesahkan dan mengontrol transaksi-transaksi. 

Jaringan peer-to-peer 

Nah, tanda tangan digital ini akan digabungkan dengan jaringan peer-to-peer; sejumlah besar individu yang berlaku sebagai pengesah tanda tangan digital dengan tujuan mendapatkan konsensus (persetujuan umum) pada transaksi-transaksi. Saat mereka mengesahkan sebuah transaksi, maka akan dinyatakan secara resmi oleh sebuah verifikasi matematis, yang menghasilkan sebuah transaksi yang aman dan sukses di antara dua pihak yang terhubung pada jaringan itu. 

Sebagai informasi tambahan, para pengguna blockchain akan memakai kunci-kunci kriptografis untuk melakukan berbagai tipe transaksi digital pada jaringan peer-to-peer.

Game theory (Teori Permainan)

Unsur ketiga yang dicakup oleh teknologi blockchain ini adalah Teori Permainan (game theory). Teori ini menyediakan satu set peralatan matematika untuk menganalisa interaksi antara para pembuat keputusan yang rasional. Pada sebuah permainan, masing-masing pembuat keputusan yang merupakan seorang pemain memilih strateginya yang disetujui oleh pemain lain untuk memaksimalkan utilitasnya. 

Pemain pada dunia blockchain ini dapat berupa penambang, pool penambangan, atau pengguna blockchain. Adapun utilitas dapat berupa pembayaran atau penghasilan, sementara strategi dapat berarti sekumpulan aksi, pilihan atau keputusan yang diambil oleh pemain untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. 

Sistem-Sistem yang terdapat pada Blockchain

Secara garis besar, sistem-sistem pada penggunaan blockchain dapat terbagi menjadi 3 (tiga) kategori populernya, yaitu :

Blockchain Publik

Sesuai dengan namanya, blockchain publik adalah teknologi ledger terdistribusi dimana siapa saja bisa bergabung dan melakukan transaksi-transaksi. Ini bukanlah versi yang tidak membatasi, artinya blockchain ini bersifat umum/publik dimana setiap pengguna dapat memiliki salinan ledger. Ini juga berarti bahwa siapapun termasuk Anda bisa mengakses jenis kategori blockchain ini dengan syarat minimal memiliki jaringan internet.  

Salah satu blockchain publik yang pertama kali  pernah diperkenalkan ke masyarakat umum adalah blockchain publik bitcoin. Blockchain ini memungkinkan siapa saja yang tersambung ke koneksi internet untuk melakukan transaksi-transaksi sesuai yang diinginkan. Selain Bitcoin, beberapa contoh blockchain publik yang lainnya adalah Ethereum, Litecoin dan NEO. 

Blockchain Privat (khusus/pribadi)

Dengan memperhatikan namanya saja, Anda akan segera beranggapan bahwa kategori blockchain ini lebih bersifat pribadi atau khusus. Ya benar sekali! Blockchain privat dapat diartikan secara baik sebagai blockchain yang bekerja pada sebuah lingkungan yang terbatas, seperti pada jaringan yang tertutup. Ini juga dapat berarti sebagai sebuah blockchain yang berada pada kendali sebuah entitas.

Faktanya blockchain pada kategori ini sangatlah bermanfaat penggunaannya bagi perusahaan atau organisasi yang dimiliki atau beroperasi secara khusus untuk kalangan internal saja. Dengan demikian, Anda bisa menggunakan blockchain ini secara efektif dan hanya membolehkan orang-orang tertentu saja untuk mengakses jaringan blockchain. 

Contoh-contoh dari nama populer blockchain privat ini adalah Multichain, Hyperledger Fabric, Corda, Hyperledger Sawtooth dll. 

Blockchain Yang Diizinkan (juga dikenal dengan nama Konsorsium) 

Kategori ketiga dari teknologi blockchain adalah Blockchain Yang Diizinkan atau konsorsium. Blockchain ini merupakan sebuah pendekatan kreatif untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi dimana ada keperluan pada kedua fitur baik blockchain publik maupun blockchain privat. Pada blockchain dengan kategori ini, maka ada beberapa aspek organisasi yang dibuat untuk publik, dan ada juga aspek yang dibuat untuk privat. 

Dengan demikian biasanya sebuah blockchain konsorsium biasanya dikelola oleh lebih dari satu organisasi, dan untuk memastikan kesesuaian fungsinya, konsorsium memiliki sebuah node pengesahan (validator node) yang dapat melakukan dua fungsi, yaitu untuk mengesahkan transaksi dan untuk memulai atau menerima transaksi.

Contoh-contoh dari nama populer blockchain privat ini adalah Marco Polo, IBM Food Trust, Energy Web Foundation, dan lain-lain. 

Lalu pertanyaannya sekarang adalah Anda mau pilih kategori blockchain yang mana yang sesuai dengan kebutuhan organisasi Anda? Saat memilih, tolong perhatikan juga plus dan minus dari masing-masing tipe blockchain ini supaya Anda dapat memaksimalkan berbagai manfaat yang diharapkan. Bukan begitu?

Yuk sekarang kita bahas mengenai versi-versi blockchain yang utama!

Versi-versi blockchain yang utama

Blockchain adalah teknologi aman yang tidak dibolehkan adanya pihak ketiga sebagai perantara. Pada saat ini teknologi canggih ini sudah banyak digunakan pada berbagai bidang seperti perbankan, keuangan, asuransi, retail, pemerintahan dll. 

Dalam perkembangannya yang cukup cepat,  ternyata teknologi ini sudah memiliki tiga versi utama yang akan dijabarkan sebagai berikut :

Teknologi Blockchain 1.0 – Mata uang dan Pembayaran

Diperkenalkan di tahun 2005 oleh Hall Finley, aplikasi utama pada versi ini adalah mata uang kripto yang mencakup konversi mata uang, remittance (pengiriman uang), dan pembuatan sebuah sistem pembayaran digital. Teknologi ini dianggap paling familiar di kalangan masyarakat, dan menariknya banyak orang yang secara keliru percaya bahwa Bitcoin dan blockchain adalah dua hal yang sama. 

Teknologi Blockchain 2.0 – Keuangan dan Pasar 

Teknologi versi ini merupakan versi yang mencakup sejumlah pembaruan fungsi, dimana pada versi 2.0 ini, blockchain tidak hanya mencakup pada mata uang kripto saja, tapi juga bidang-bidang lainnya seperti keuangan dan pasar.

Karena itulah, jika Anda memilih versi ini, maka Anda akan dapat melakukan transaksi pada tipe-tipe aset lainnya dengan menyediakan register (pencatatan) pada sertifikat, hak-hak dan kewajiban pada real estate, mobil, karya seni dll. 

Teknologi Blockchain 3.0 – Desain dan Kealpaan (Design and Oversight)

Pada versi ini, teknologi blockchain telah mengalami perubahan yang cepat dengan berbagai perbaikan yang lebih luas, dibandingkan pada kedua versi sebelumnya. Dengan kata lain, versi ini akan menargetkan berbagai permasalahan yang dihadapi pada penggunaan blockchain versi 1.0 dan versi 2.0 terkait masalah skalabilitas (kemampuan untuk menangani kenaikan beban yang ada), biaya, keamanan, interoperabilitas (kemampuan 2 sistem untuk bertukar data dan informasi) sehingga nantinya transaksi-transaksi yang akan berlangsung diharapkan dapat dijalankan secara lebih cepat, lebih hemat dan pastinya lebih efisien.  

Misalnya saja contoh dari bentuk perbaikan pada teknologi ini terdapat pada algoritma konsensus dan desain arsitektur blockchain itu sendiri. 

Fitur-fitur teknologi blockchain yang paling menonjol

Teknologi blockchain adalah teknologi yang memperoleh popularitas cukup tinggi akhir-akhir ini, termasuk di kalangan para penggunanya di Indonesia. Anda tahu alasannya mengapa? Sebab ternyata teknologi mutakhir ini mempunyai beberapa fitur menarik yang mungkin saja tidak akan bisa ditemukan pada penerapan teknologi lainnya. 

Anda tentunya penasaran dengan fitur-fitur apa saja yang melekat pada blockchain. Yuk, silahkan simak penjelasannya sebagai berikut!

Bersifat kekal alias tidak dapat mudah dimusnahkan

Salah satu fitur paling menarik yang membuat banyak orang tergoda menggunakan teknologi ini adalah bahwa blockchain ini tidak bisa dimusnahkan dan bahkan tidak bisa dipalsukan. Dapat dikatakan, teknologi ini akan bersifat permanen dan tidak dapat dirubah.  

Kok bisa begitu? Iya, teknologi ini sedikit berbeda dengan sistem perbankan yang sudah kita kenal sebelumnya. Teknologi ini memastikan fitur-fitur blockchain melalui sekumpulan node. Nah, setiap node pada sistem mempunyai sebuah salinan ledger digital, dimana setiap transaksi yang ditambahkan, perlu diperiksa validitasnya oleh setiap node. Jika mayoritas node berpikir itu valid, maka transaksi akan ditambahkan ke ledger. Tak heran, hal ini akan membuat teknologi ini menjadi kekal dan permanen.  

Menambah tingkat keamanan

Penggunaan teknologi ini menjamin tingkat keamanan yang lebih tinggi bagi para penggunanya sebab akan menghilangkan adanya kebutuhan akan sebuah otoritas sentral sehingga tak seorangpun tidak bisa begitu saja mengubah karakteristik jaringan demi keuntungan mereka. Selain itu, penggunaan kriptografi pada teknologi ini juga akan semakin menambah keamanan data para penggunanya. 

Memberikan transparansi secara baik

Seperti sudah dijelaskan di atas, sebuah ledger publik akan menyediakan  setiap informasi mengenai sebuah transaksi dan para pengguna. Semuanya serba terbuka dan transparan, dimana banyak orang dapat melihat apa yang benar-benar sedang terjadi pada ledger itu. Mengapa begitu? Alasannya cukup sederhana yaitu ledger pada jaringan selalu dijaga oleh seluruh pengguna lainnya pada sistem. Jadi Anda dan mereka bisa melihat informasi-informasi itu secara penuh transparan. 

Tersedianya fitur kontrak pintar (smart contracts)

Satu lagi fitur yang dianggap paling menarik dari penggunaan teknologi blockchain ini adalah terdapat fitur yang menyediakan kontrak pintar. Lalu apa itu kontrak pintar? Ini adalah sebuah istilah yang menyatakan program-program yang tersimpan pada sebuah blockchain yang akan berjalan ketika syarat-syarat yang sudah ditentukan sebelumnya, sudah terpenuhi.  Fitur ini biasanya digunakan untuk menjalankan sebuah transaksi secara otomatis supaya seluruh pengguna bisa sesegera mungkin memperoleh hasil yang diharapkan, tanpa perlu adanya keterlibatan pihak ketiga atau waktu yang terbuang. 

Beberapa kelebihan dan kekurangan Blockchain

Jika Anda berpikir sudah saatnya mencoba menggunakan teknologi blockchain ini, maka harap perhatikan juga kelebihan dan kekurangan yang melekat pada teknologi ini. Disini saya akan merangkum beberapa poin kelebihan dan kekurangan blockchain untuk menjadi pertimbangan Anda nantinya seperti yang dijabarkan pada poin-poin berikut ini:

Kelebihan-kelebihan:

  • Menjamin keamanan yang lebih tinggi atas data-data pengguna berkat penggunaan kriptografi kunci publik yang mengesahkan para pengguna dan melakukan enkripsi pada transaksi mereka. 
  • Membuat transaksi yang lebih murah dan lebih cepat dibandingkan dengan sistem-sistem transaksi terdahulu seperti misalnya sistem perbankan. Ini disebabkan teknologi blockchain tidak memiliki otoritas pusat yang mengatur transaksi-transaksi. 
  • Menjamin adanya transparansi yang lebih besar dan kemudahan untuk dilacak. Ini dikarenakan seluruh transaksi pada blockchain akan ditandai dan dicantumkan waktunya secara digital, jadi para pengguna bisa secara mudah melacak segala transaksi sebelumnya dan juga melacak akun-akun pada momen yang diperlukan. 

Kekurangan – kekurangan:

  • Rentan terhadap serangan para peretas yang mengancam jaringan Anda sehingga Anda bisa saja kehilangan seluruh database Anda
  • Sulit sekali untuk memodifikasi data yang sudah diberikan sebab data yang telah masuk pada teknologi blockchain tidak dapat diubah kembali. 
  • Adanya ketidaknyamanan pada kunci-kunci privat, dimana saat kunci privat Anda hilang, maka uang Anda juga akan hilang, dan sayangnya,  tidak ada cara untuk bisa memulihkannya. 

Lalu pertanyaannya sekarang, buat apa sebenarnya teknologi blockchain ini digunakan di kehidupan sehari-hari kita? Apakah teknologi ini memiliki banyak manfaat bagi para penggunanya? Yuk kita tahu cari tahu aplikasi praktis teknologi blockchain yang menunjang  kehidupan kita!

Penerapan praktis teknologi blockchain di dalam kehidupan

Dengan sejumlah kelebihan yang dimiliki, maka saat ini masyarakat dunia sudah bisa menerima manfaat dari penggunaan blockchain ini. Oleh karena itu tak mengherankan blockchain ini diterapkan secara luas pada berbagai industri dan teknologi seperti di antaranya

  • Bidang otomotif
  • Layanan perbankan dan keuangan
  • Media dan hiburan
  • Telekomunikasi
  • Travel dan transportasi

Dan banyak lagi…

Kesimpulan

Blockchain adalah teknologi yang tergolong sebagai terobosan paling inovatif di tahun-tahun belakangan ini karena ternyata fungsi dan manfaatnya sungguh banyak dalam mendukung berbagai industri strategis. Cara kerjanya yang unik dan fitur-fiturnya yang sangat atraktif dan terkesan istimewa menjadi hal yang layak dipertimbangkan bagi para pelaku bisnis dan penambang mata uang kripto. Namun Anda mesti memperhatikan juga beberapa kekurangan dari penerapan teknologi ini supaya Anda bisa memaksimalkan penghasilan Anda di masa depan. Bukan begitu?

Apakah Anda kini tertarik menggunakan teknologi blockchain ini? 


Tinggalkan komentar